kebersihan sebagian dari iman


Menyingsing Fajar di Pantai Kartini Rembang

01/05/2011 10:26

Langit masih merah merekah dan sang surya belum beranjak dari peraduannya. Semburat jingga memancar dari ufuk timur menyebabkan bayangan Pegunungan Lasem terlihat dengan gagahnya. Namun, ratusan orang berbagai usia mulai balita, dewasa, hingga orang tua sudah berada di pinggiran Pantai Kartini, Rembang. Ada yang berenang, membuat istana pasir, berlari-lari, bercanda, atau sekadar jalan-jalan menyambut datangnya fajar. Itulah gambaran Pantai "Jangkar Dampo Awang" di Minggu pagi awal Desember lalu.

 

Memang, di pinggir pantai itu ada monumen jangkar yang konon milik Dampo Awang yang kalah bertarung melawan Sunan Bonang. Pertarungan di atas kapal menyebabkan kapal kerem (tenggelam) dan kemambang (mengapung) sehingga ada yang mengaitkan dengan nama kota Rembang.

 
 
 

Terlepas dari benar atau tidaknya mitos itu, Pantai Kartini memang menarik untuk dikunjungi. Kondisi pantai yang landai dan dangkal, berombak tenang, bersih, serta memiliki hamparan pasir lembut membuat pengunjung terutama anak-anak betah berlama-lama di sana.

 
 
 

Para orangtua mengawasi sambil sesekali bermain air dengan buah hatinya, sedangkan para remaja terlihat memilih duduk-duduk di dua semenanjung kayu buatan yang menjorok ke laut sepanjang sekitar 100 meter. Pagi itu terasa kian semarak dengan adanya pentas musik kawula muda yang digelar setiap akhir pekan. Wajar apabila semaraknya suasana pagi di Pantai Kartini memikat hati para pengunjungnya.

 
 
 

"Setiap dua minggu sekali saya sempatkan ke sini bersama istri, anak, dan keponakan saya. Saya berangkat dari rumah jam setengah lima pagi agar sampai di sini bisa berenang sambil menikmati pemandangan matahari terbit," ungkap Sutawi, seorang pengunjung dari Juwana, Pati, yang datang bersama keluarganya.

 
 
 

Keramaian di Pantai Kartini pada Minggu pagi itu diakui oleh pengelola lokawisata. "Obyek di sini paling ramai biasanya hari Minggu atau liburan. Ramai mulai pukul 04.30 sampai 07.00. Sepi sebentar terus nanti ramai lagi sekitar pukul 10.00," ujar Hamdani, Kepala Seksi Pengelola Obyek Wisata Pantai Kartini.

 
 
 

Dia juga mengungkapkan pada hari Minggu jumlah wisatawan mencapai lebih dari 1.000 orang. "Kebanyakan pengunjung berasal dari luar daerah terutama dari Blora dan Pati," tuturnya. Ramainya kunjungan wisata di sana mendatangkan berkah bagi penjual jasa kapal wisata. Mereka mendapat untung berlipat begitu wisatawan membeludak.

 
 
 

"Tarif kapal milik saya ini hanya Rp 5.000 per orang. Jika pengunjung ramai pendapatan saya bisa lebih dari Rp 100.000 per hari," kata Sutiyono, salah seorang pemilik kapal.

 
 

—————

Back